Nenek Ini Habisi Buaya 3,6 Meter karena Memangsa Kudanya




PelangQQ.com - Seorang nenek 73 tahun di Texas, Amerika Serikat (AS), menghabisi seekor buaya besar yang memiliki panjang 12 kaki atau sekitar 3,6 meter. Buaya itu ditembak kepalanya sebagai balas dendam karena telah memangsa kuda poninya.

Nenek bernama Judy Cochran, bukan perempuan sembarangan. Dia tercatat sebagai Wali Kota Livingston, Texas. Media-media AS bahkan menyebutnya sebagai nenek buyut.

Cochran yakin buaya berbobot 263kg yang dia temukan di peternakan keluarganya bertanggung jawab atas pembunuhan kuda kecilnya yang hilang tiga tahun lalu.

Aksinya dilakukan pada Minggu malam lalu. "Satu tembakan di kepala dan dia hanya tenggelam," katanya kepada stasiun televisi lokal.

“Biasanya yang mereka lakukan adalah bergulir pada kematian, dan berguling-guling, tetapi yang satu ini tidak," ujarnya.

Dalam aksinya, nenek Cochran menjebak buaya tersebut dengan raccoon roadkill sebagai umpan. Kemudian, ketika target terperangkap, dia menembakkan satu tembakan ke kepalanya dan membunuhnya. "Kepala ini masuk ke kantor saya," katanya.

"Untuk mengatakan dengan pasti bahwa itu adalah buaya yang sama (dengan buaya pemangsa kudanya), saya tidak bisa mengatakan dengan pasti, tetapi saya sangat curiga," paparnya, seperti dikutip NBC News, Jumat (21/9/2018).



Lokasi pembunuhan buaya itu masuk kawasan Polk County, salah satu dari beberapa distrik di mana seseorang hanya dapat membunuh seekor buaya 20 hari dalam setahun (10-30 September). Cochran mengaku memiliki izin untuk membunuh buaya.

Dia mengatakan kepada NBC News bahwa dia memenuhi semua persyaratan untuk berburu buaya.

Namun kelompok pembela hak-hak satwa, PETA, mengecam aksi nenek Choorch.



"Kita mungkin tidak memahami buaya dengan cara kita memperlakukan hewan yang lebih kita kenal, tetapi kita tahu bahwa mereka adalah navigator ahli, pemburu yang cerdas, dan orang tua yang sangat protektif, yang paling penting, merasakan ketakutan dan rasa sakit yang sama seperti yang kita lakukan. Malu pada wali kota atas tindakannya yang kejam dan pengecut," kata People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) dalam sebuah pernyataan kepada NBC News

Tetapi Cochran mengabaikan komentar PETA. Menurutnya, karena ukurannya yang besar, buaya itu telah menjadi agresif dan akan menjadi gangguan bagi orang lain jika direlokasi.

"Ini adalah bagian dari manajemen satwa liar...bukan hanya mau tak mau kami memutuskan untuk turun dan membunuh seorang buaya karena itu," katanya, yang menambakan bahwa dia berasal dari keluarga pemburu.











No comments

Powered by Blogger.