Ratu Pelangi
- Yang namanya museum pastinya dibangun untuk menambah pengetahuan
kita, karena biasanya yang dipajang di museum adalah benda-benda
bersejarah dan seru untuk dilihat dan dipelajari. Namun, bagaimana jika
ada museum yang justru bikin pengunjungnya ngeri? Pasalnya, yang
dipajang dalam museum-museum itu bukanlah benda-benda bersejarah,
melainkan potongan tubuh manusia, tengkorak manusia, sampai mayat
manusia asli yang sudah diawetkan. Museum ini memang dibangun untuk
orang yang memiliki nyali tinggi dan pemberani, dan bukan untuk penakut.
Penasaran bagaimana museum yang menyeramkan ini? Berikut ini adalah
museum paling menyeramkan di dunia.
Mutter Museum
Mutter Museum sebenarnya adalah museum medis, namun karena museum tersebut banyak berisikan potongan-potongan tubuh manusia, jelas tak semua orang berani untuk datang ke sana. Museum yang berada di Philadelphia, Amerika Serikat ini memiliki berbagai macam koleksi yang bikin tak betah berlama-lama di sana. Koleksi dari museum ini yang paling terkenal adalah kerangka Harry Eastlack, usus besar raksasa, mayat manusia sabun, dan potongan otak Albert Einstein. Sahabat Ratu Pelangi Harry Eastlack merupakan penderita penyakit langka, di mana otot, urat, dan jaringan tubuh berubah menjadi tulang hingga seluruh tubuh kaku seperti patung. Dalam museum itu diperlihatkan kerangka Eastlack yang menempel satu sama lain, karena jaringan ototnya telah berubah menjadi tulang tipis yang melapisi kerangka.
Selain itu terdapat pula usus besar dengan ukuran raksasa. Konon, usus besar ini diangkat dari perut seorang pekerja sirkus yang perutnya membesar. Karena masalah pada ususnya, membuat pekerja sirkus ini tak bisa buang air besar selama satu bulan. Begitu meninggal dan diotopsi, ternyata terdapat kotoran seberat 20 kg di dalam tubuhnya. Usus besar yang terdapat di dalam museum ini bukan usus besar miliknya yang asli, melainkan replika usus besar yang diisi jerami.
Koleksi lainnya yang tak kalah populer adalah potongan otak Albert Einstein, salah satu manusia paling jenius sedunia. Konon ceritanya, potongan otak ini diambil oleh seorang dokter bernama Thomas Harvey ketika mengotopsi Albert Einstein yang meninggal dunia pada tahun 1955. Pengambilan otak itu dilakukan tanpa izin keluarga Einstein, dan setelah ketahuan, keluarga jelas keberatan. Namun akhirnya, keluarga Einstein setuju otak tersebut dipamerkan dengan syarat otak tersebut dipakai untuk ilmu pengetahuan.
Catacombe dei Cappuccini
Museum di atas masih kurang menantang? Kalian bisa coba untuk mengunjungi Catacombe dei Cappuccini yang berlokasi di Palermo, Sisilia, Italia. Tak kalah menyeramkan dari Mutter Museum, museum Catacombe dei Cappuccini atau yang dikenal Agen BandarQ juga dengan nama Catacombs of the Capuchins ini menyimpan berbagai macam mumi atau mayat manusia yang diawetkan. Mumi yang berada di museum ini bukan replika, melainkan mayat asli. Sahabat Ratu Pelangi museum yang satu ini bisa dibilang sebagai tempat penyimpanan mumi dengan koleksi terbanyak di seluruh dunia. Di dalamnya, terdapat kurang lebih 8 ribu mumi yang bisa dilihat oleh para pengunjungnya. Mumi-mumi yang jadi koleksi museum ini lebih terlihat seperti sedang tertidur dan bisa bangun kapan saja untuk menyapa pengunjung yang datang.
Pembuatan museum ini berawal pada tahun 1955, di mana pada saat itu para biarawan melakukan penggalian untuk melebarkan lahan pemakaman bawah tanah di Palermo. Tanpa sengaja, di dalam penggalian itu para biarawan menemukan 45 mumi yang tak membusuk dan masih bisa dikenali wajahnya. Dari situlah, tempat ini kemudian dijadikan pemakaman umum. Setelah beberapa lama, pemakaman umum untuk mayat yang sudah diawetkan ini dijadikan museum. Tak heran, jika mumi yang berada di dalam museum ini semuanya adalah mayat asli.
Vent Haven Museum
Museum ini memang tak menyimpan mayat sebagai koleksinya, namun tetap saja masih tak membuat nyaman pengunjungnya. Vent Haven Museum yang berlokasi di Fort Mitchell, Kentucky, Amerika Serikat ini berisikan sekitar 700 boneka ventriloquial dan memorabilia. Masuk ke dalamnya, kita serasa berada di dalam film horor, di mana boneka-bonekanya bisa hidup dan mungkin menyerang. Apalagi di antara boneka-boneka itu terdapat boneka Chucky bahkan Annabelle dalam film The Conjuring. Museum ini didirikan oleh seorang pengusaha Cincinnati bernama William Shakespeare Bergar. Sejak tahun 1930-an, William sudah mengoleksi boneka-boneka tersebut. Koleksinya itu terus bertambah, sampai akhir hayatnya pada tahun 1973.
Kisah menyeramkan yang berkaitan dengan museum ini juga pernah terjadi. Konon, seorang bernama William Wood, salah seorang pengakuisisi museum ini, dikabarkan meninggal dalam sebuah kecelakaan perahu di Teluk Meksiko. Ternyata, dia diketahui memiliki 6 boneka yang tersimpan dalam museum, namun setelah meninggal, boneka miliknya hanya tinggal 4. Hilangnya 2 boneka miliknya itu dikaitkan dengan bonekanya jadi hidup dan menyeret William ke dalam air. Mengenai kebenaran dari cerita itu, tak ada yang tahu.
Glore Psychiatric Museum
Jika museum Catacombe dei Cappuccini mengoleksi mayat manusia yang sudah diawetkan, maka Glore Psychiatric Museum ini memiliki koleksi benda-benda dari rumah sakit jiwa. Sebelum dijadikan museum, kabarnya dulu pada tahun 1874 museum yang berlokasi di St. Joseph, Missouri, Amerika Serikat ini adalah rumah sakit jiwa sungguhan, dengan nama State Lunatic Asylum #2. Barulah pada tahun 1968, rumah sakit jiwa ini berubah fungsi jadi museum. Museum ini sendiri didirikan oleh seorang penggemar sejarah bernama George Glore.
Sebagai museum yang mengkoleksi benda-benda dari rumah sakit jiwa, jelas museum ini menggambarkan suasana rumah sakit jiwa, lengkap dengan manekin yang mewakili pasien rumah sakit jiwa dan para dokter serta perawatnya. Terdapat interactive displays, artefak audio visual, dokumen dan sejarah bagaimana melakukan perawatan terhadap orang sakit jiwa. Sahabat Ratu Pelangi para pengunjung akan melihat berbagai macam perawatan yang justru terlihat seperti penyiksaan, contohnya seperti metode penyembuhan dengan sistem kejut listrik. Selain itu, museum ini juga menyimpan benda-benda yang diambil dari perut pasien sakit jiwa, seperti 453 paku, 105 pin rambut, sampai 115 peniti.
Museo De Las Momias de Guanajuato
Museo De Las Momias de Guanajuato, atau lebih gampangnya Museum Mumi, merupakan museum yang berisikan kumpulan mumi Guanajuato yang telah tersohor di dunia. Museum yang berlokasi di Meksiko ini bisa jadi yang paling menyeramkan di antara museum-museum yang sudah disebutkan sebelumnya.
Kabarnya, mumi-mumi yang ada di dalam museum ini dulunya didapat dari pemakaman Guanajuato, sebuah kota di barat laut Mexico City. Pada PelangiQQ tahun 1865, diberlakukanlah pajak pekuburan untuk masyarakat setempat oleh pemerintah. Menurut peraturan pajak itu, jika ada orang yang tak bisa membayar pajak pekuburan selama 3 tahun, maka jenazah kerabatnya akan digali dari kuburan yang layak, dan akan ditempatkan di El Museo de las Momias. Untungnya, aturan ini berubah pada tahun 1968.
Pertama kali dibuka pada tahun 1894, museum ini jelas memiliki koleksi mumi asli, bukan replika. Koleksi pertama museum ini adalah mayat Dr Remigio Leroy, yang ditemukan pada 9 Juni 1865. Selain mayat Dr Remigio Leroy, masih ada beberapa koleksi lainnya yang bisa dilihat di museum ini. Sahabat Ratu Pelangi meski jumlah dari koleksi mumi di museum ini masih belum jelas, namun tercatat ada sekitar 119 mumi yang dipajang di El Museo de las Momias. Beberapa mumi yang ditempatkan di museum ada yang berpakaian dan ada pula yang tidak. Koleksi yang paling menarik perhatian di museum ini adalah mumi bayi yang disebut dengan La momia mas pequeno del mundo atau mumi terkecil di dunia.
Jika kalian adalah orang yang pemberani dan bernyali tinggi, museum-museum di atas bisa dijadikan tempat untuk uji nyali. Namun perlu diingat, untuk tak menyentuh apa pun yang berada di dalam museum tersebut untuk menjaga keutuhannya. Awas, museum ini bukan tempat untuk dikunjungi orang yang memiliki jantung lemah.
Mutter Museum
Mutter Museum sebenarnya adalah museum medis, namun karena museum tersebut banyak berisikan potongan-potongan tubuh manusia, jelas tak semua orang berani untuk datang ke sana. Museum yang berada di Philadelphia, Amerika Serikat ini memiliki berbagai macam koleksi yang bikin tak betah berlama-lama di sana. Koleksi dari museum ini yang paling terkenal adalah kerangka Harry Eastlack, usus besar raksasa, mayat manusia sabun, dan potongan otak Albert Einstein. Sahabat Ratu Pelangi Harry Eastlack merupakan penderita penyakit langka, di mana otot, urat, dan jaringan tubuh berubah menjadi tulang hingga seluruh tubuh kaku seperti patung. Dalam museum itu diperlihatkan kerangka Eastlack yang menempel satu sama lain, karena jaringan ototnya telah berubah menjadi tulang tipis yang melapisi kerangka.
Selain itu terdapat pula usus besar dengan ukuran raksasa. Konon, usus besar ini diangkat dari perut seorang pekerja sirkus yang perutnya membesar. Karena masalah pada ususnya, membuat pekerja sirkus ini tak bisa buang air besar selama satu bulan. Begitu meninggal dan diotopsi, ternyata terdapat kotoran seberat 20 kg di dalam tubuhnya. Usus besar yang terdapat di dalam museum ini bukan usus besar miliknya yang asli, melainkan replika usus besar yang diisi jerami.
Koleksi lainnya yang tak kalah populer adalah potongan otak Albert Einstein, salah satu manusia paling jenius sedunia. Konon ceritanya, potongan otak ini diambil oleh seorang dokter bernama Thomas Harvey ketika mengotopsi Albert Einstein yang meninggal dunia pada tahun 1955. Pengambilan otak itu dilakukan tanpa izin keluarga Einstein, dan setelah ketahuan, keluarga jelas keberatan. Namun akhirnya, keluarga Einstein setuju otak tersebut dipamerkan dengan syarat otak tersebut dipakai untuk ilmu pengetahuan.
Catacombe dei Cappuccini
Museum di atas masih kurang menantang? Kalian bisa coba untuk mengunjungi Catacombe dei Cappuccini yang berlokasi di Palermo, Sisilia, Italia. Tak kalah menyeramkan dari Mutter Museum, museum Catacombe dei Cappuccini atau yang dikenal Agen BandarQ juga dengan nama Catacombs of the Capuchins ini menyimpan berbagai macam mumi atau mayat manusia yang diawetkan. Mumi yang berada di museum ini bukan replika, melainkan mayat asli. Sahabat Ratu Pelangi museum yang satu ini bisa dibilang sebagai tempat penyimpanan mumi dengan koleksi terbanyak di seluruh dunia. Di dalamnya, terdapat kurang lebih 8 ribu mumi yang bisa dilihat oleh para pengunjungnya. Mumi-mumi yang jadi koleksi museum ini lebih terlihat seperti sedang tertidur dan bisa bangun kapan saja untuk menyapa pengunjung yang datang.
Pembuatan museum ini berawal pada tahun 1955, di mana pada saat itu para biarawan melakukan penggalian untuk melebarkan lahan pemakaman bawah tanah di Palermo. Tanpa sengaja, di dalam penggalian itu para biarawan menemukan 45 mumi yang tak membusuk dan masih bisa dikenali wajahnya. Dari situlah, tempat ini kemudian dijadikan pemakaman umum. Setelah beberapa lama, pemakaman umum untuk mayat yang sudah diawetkan ini dijadikan museum. Tak heran, jika mumi yang berada di dalam museum ini semuanya adalah mayat asli.
Vent Haven Museum
Museum ini memang tak menyimpan mayat sebagai koleksinya, namun tetap saja masih tak membuat nyaman pengunjungnya. Vent Haven Museum yang berlokasi di Fort Mitchell, Kentucky, Amerika Serikat ini berisikan sekitar 700 boneka ventriloquial dan memorabilia. Masuk ke dalamnya, kita serasa berada di dalam film horor, di mana boneka-bonekanya bisa hidup dan mungkin menyerang. Apalagi di antara boneka-boneka itu terdapat boneka Chucky bahkan Annabelle dalam film The Conjuring. Museum ini didirikan oleh seorang pengusaha Cincinnati bernama William Shakespeare Bergar. Sejak tahun 1930-an, William sudah mengoleksi boneka-boneka tersebut. Koleksinya itu terus bertambah, sampai akhir hayatnya pada tahun 1973.
Kisah menyeramkan yang berkaitan dengan museum ini juga pernah terjadi. Konon, seorang bernama William Wood, salah seorang pengakuisisi museum ini, dikabarkan meninggal dalam sebuah kecelakaan perahu di Teluk Meksiko. Ternyata, dia diketahui memiliki 6 boneka yang tersimpan dalam museum, namun setelah meninggal, boneka miliknya hanya tinggal 4. Hilangnya 2 boneka miliknya itu dikaitkan dengan bonekanya jadi hidup dan menyeret William ke dalam air. Mengenai kebenaran dari cerita itu, tak ada yang tahu.
Glore Psychiatric Museum
Jika museum Catacombe dei Cappuccini mengoleksi mayat manusia yang sudah diawetkan, maka Glore Psychiatric Museum ini memiliki koleksi benda-benda dari rumah sakit jiwa. Sebelum dijadikan museum, kabarnya dulu pada tahun 1874 museum yang berlokasi di St. Joseph, Missouri, Amerika Serikat ini adalah rumah sakit jiwa sungguhan, dengan nama State Lunatic Asylum #2. Barulah pada tahun 1968, rumah sakit jiwa ini berubah fungsi jadi museum. Museum ini sendiri didirikan oleh seorang penggemar sejarah bernama George Glore.
Sebagai museum yang mengkoleksi benda-benda dari rumah sakit jiwa, jelas museum ini menggambarkan suasana rumah sakit jiwa, lengkap dengan manekin yang mewakili pasien rumah sakit jiwa dan para dokter serta perawatnya. Terdapat interactive displays, artefak audio visual, dokumen dan sejarah bagaimana melakukan perawatan terhadap orang sakit jiwa. Sahabat Ratu Pelangi para pengunjung akan melihat berbagai macam perawatan yang justru terlihat seperti penyiksaan, contohnya seperti metode penyembuhan dengan sistem kejut listrik. Selain itu, museum ini juga menyimpan benda-benda yang diambil dari perut pasien sakit jiwa, seperti 453 paku, 105 pin rambut, sampai 115 peniti.
Museo De Las Momias de Guanajuato
Museo De Las Momias de Guanajuato, atau lebih gampangnya Museum Mumi, merupakan museum yang berisikan kumpulan mumi Guanajuato yang telah tersohor di dunia. Museum yang berlokasi di Meksiko ini bisa jadi yang paling menyeramkan di antara museum-museum yang sudah disebutkan sebelumnya.
Kabarnya, mumi-mumi yang ada di dalam museum ini dulunya didapat dari pemakaman Guanajuato, sebuah kota di barat laut Mexico City. Pada PelangiQQ tahun 1865, diberlakukanlah pajak pekuburan untuk masyarakat setempat oleh pemerintah. Menurut peraturan pajak itu, jika ada orang yang tak bisa membayar pajak pekuburan selama 3 tahun, maka jenazah kerabatnya akan digali dari kuburan yang layak, dan akan ditempatkan di El Museo de las Momias. Untungnya, aturan ini berubah pada tahun 1968.
Pertama kali dibuka pada tahun 1894, museum ini jelas memiliki koleksi mumi asli, bukan replika. Koleksi pertama museum ini adalah mayat Dr Remigio Leroy, yang ditemukan pada 9 Juni 1865. Selain mayat Dr Remigio Leroy, masih ada beberapa koleksi lainnya yang bisa dilihat di museum ini. Sahabat Ratu Pelangi meski jumlah dari koleksi mumi di museum ini masih belum jelas, namun tercatat ada sekitar 119 mumi yang dipajang di El Museo de las Momias. Beberapa mumi yang ditempatkan di museum ada yang berpakaian dan ada pula yang tidak. Koleksi yang paling menarik perhatian di museum ini adalah mumi bayi yang disebut dengan La momia mas pequeno del mundo atau mumi terkecil di dunia.
Jika kalian adalah orang yang pemberani dan bernyali tinggi, museum-museum di atas bisa dijadikan tempat untuk uji nyali. Namun perlu diingat, untuk tak menyentuh apa pun yang berada di dalam museum tersebut untuk menjaga keutuhannya. Awas, museum ini bukan tempat untuk dikunjungi orang yang memiliki jantung lemah.
No comments