Terungkap Sorang Proffesor Yang Membunuh Istri Dan Anaknya Dengan Bola Yoga



BeritaPelangiQQ - Seorang profesor anestesiologi di sebuah universitas ternama di Hong Kong dinyatakan bersalah Rabu lalu karena membunuh istri dan putrinya dengan bola yoga, yang diisi gas karbon monoksida beracun.

PELANGIQQ BANDARQ Kasus pembunuhan ini tidak hanya menarik perhatian warga lokal, melainkan juga publik dunia, karena memuat rincian yang aneh dan dinamika keluarga yang tidak biasa.

Dikutip dari The Guardian, Kamis (20/9), hakim memutuskan dengan suara bulat untuk menghukum tersangka, seorang profesor bernama Dr Khaw Kim-sun (53), setelah proses persidangan yang memakan waktu hingga tujuh jam.

PELANGIQQ BANDAR66 Sedikit kilas balik, pada tiga tahun lalu, seorang pelari menemukan istri Dr Khaw, Wong Siew-fing (47), dan putrinya Lily Li-ling Khaw (16), dalam kondisi tidak bernyawa di dalam sebuah kabin mobil Mini Cooper berwarna kuning.

Hasil otopsi oleh pihak berwenang menunjukkan bahwa keduanya meninggal karena keracunan karbon monoksida.|TERBESAR DAN TERPERCAYA 

Pada awalnya, polisi memeriksa mobil tentang kemungkinan kebocoran gas. Namun ketika hal itu tidak terbukti, penyidik menjadi curiga tentang bola yoga yang kempis di bagasi.

Dr Khaw, seorang profesor di bidang anestesi dan perawatan intensif di Chinese University of Hong Kong, telah merancang eksperimen untuk menguji efek karbon monoksida pada kelinci.

Namun, menurut salah seorang mahasiswanya, Dr Khaw diketahui memiliki hubungan di luar nikah dengan seorang wanita ketika tengah mengurus eksperimen terkait. Sang profesor juga diakui terlihat mengisi gas karbon monoksida pada dua buah bola yoga, sesaat setelah meninggalkan kelas terakhir yang diajarkannya.


Ketika Dr Khaw, yang merupakan warga negara Malaysia, ditanyai oleh petugas penyidik tentang dugaan pembunuhan berencana, dia justru berdalih membawa bola yoga berisi karbon monoksida, untuk membunuh tikus di rumahnya.

Dia mengatakan bahwa putrinya, Lily, melihat dia meninggalkan bola yoga di area latihan keluarga, dan memperingatkan tentang isinya yang mematikan. Dr Khaw pun berasumsi bahwa mendiang istri dan anaknya telah menggunakannya untuk bunuh diri.

Pengacara Dr Khaw, Gerard McCoy, mencoba membangun sebuah kasus dengan menggambarkan kliennya sebagai ayah yang penuh kasih, yang secara tidak sengaja memicu putri dan istrinya bunuh diri --akibat kecelakaan-- karena harapan yang tinggi untuk riset akademis terbarunya.

Kemudian, dalam pidato penutupnya, McCoy mengatakan bahwa Lily memiliki kemungkinan menggunakan bola yang dipenuhi gas untuk membunuh serangga, tanpa mengantisipasi konsekuensi fatalnya.

Namun, Jaksa penuntut, Andrew Bruce, menggambarkan kasus kematian tersebut sebagai pembunuhan yang disengaja dan diperhitungkan.



No comments

Powered by Blogger.