Dampak Kurang Minum Air: Otak 'Lemot' hingga Sakit Ginjal
Konsumsi air mineral dibutuhkan oleh tubuh sekitar 2 liter per hari. Kekurangan akan air mineral bisa membuat tubuh mengalami dehidrasi yang berbahaya jika dibiarkan terlalu lama.
Air putih direkomendasikan untuk dikonsumsi sebanyak 8 gelas per hari. Kebutuhan cairan ini bisa membuat tubuh bertahan hidup. Jika tubuh kekurangan kebutuhan cairan, dampak jangka pendek yang paling terlihat pada fungsi memori di otak.
"Awalnya pasti terasa haus kalau tubuh kekurangan cairan. Lalu berdampak pada penurunan daya ingat jangka pendek yang membuat otak sulit fokus," ujar ahli nutrisi, Dr. Rimbawan di Jakarta, belum lama ini.
Selain itu, kekurangan cairan juga ditandai dengan fisik yang mulai melemah dan berdampak pada keruhnya warna air seni. Jika semakin dibiarkan, tubuh akan semakin dehidrasi.
"Dehidrasi bisa membuat warna air seni menjadi keruh dan bisa semakin memperberat kerja ginjal," kata dia.
Senada dengannya, Guru Besar Perilaku Konsumen IPB, Prof. Ujang Sumarwan mengatakan bahwa tubuh membutuhkan air untuk memacu daya ingat tetap berfungsi. Cairan yang cukup ke dalam tubuh membuat tingkat kesadaran tubuh tetap baik.
"Dari penelitian pada anak SD, mereka yang kekurangan cairan memiliki daya ingat yang buruk terhadap jenis gambar yang diperlihatkan," ucapnya.
Sementara Ketua Divisi Alergi Imunologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI pernah mengatakan bahwa mengonsumsi air putih harus pas, tidak kurang atau lebih. Ginjal berperan penting dalam proses penyaringan darah, termasuk menjaga cairan dalam tubuh tetap seimbang sekaligus mengatur keseimbangan elektrolit dan urin.
Saat ginjal gagal mengeluarkan racun dan sisa cairan di dalam tubuh, akan memengaruhi kinerja dan fungsi jantung yang menyebabkan pembengkakan. Jika kondisi itu dibiarkan akan berujung pada gagal ginjal di kemudian hari.
No comments